Sebelumnya....
Evolusi dan keasalmulaan
Pandangan
mengenai keasalmulaan adalah evolusi. Teori ini mengatakan bahwa berjuta tahun
yang lalu zat kimiawi yang terdapat dalam laut digerakkan oleh sinar surya dan
tenaga kosmis, kemudian zat-zat tersebut membentuk diri melalui perubahan
menjadi organisme bersel tunggal atau lebih yang kemudian berkembang menjadi
tumbuhan, hewan dan manusia. Evolusi theis berpegang bahwa Allah mengarahkan,
memaknai dan mengontrol proses evolusi ilmiah untuk menciptakan dunia dan
isinya. Mereka percaya bahwa Allah bukan saja pribadi yang terlibat pada
permulaan dari proses tersebut tetapi juga pada berbagai masa sepanjang proses.
Dilain pihak penganut paham penciptaan berpegang pada pandangan yang berbeda
mengenai hari penciptaan, tetapi menjadi penganut paham ini seharusnya mereka
percaya bahwa catatan Alkitab adalah satu fakta sejarah dan Adam adalah manusia
pertama.
Prinsip
dasar evolusi bersandar pada planet dan bintang adalah berasal dari ledakan
yang dasyat proton dan neutron yang di mampatkan dan berputar. Kehidupan
dimulai semata-mata melalui kesemapatan tatkala suatu sel tunggal muncul dari
materi tak hidup. Semua organisme kehidupan berkembang dari yang pertama
menjadi bertambah kerumitannya. Proses evolusi dapat dibuat rumusannya sebagai
berikut: perubahan + seleksi ilmiah x waktu = evolusi. Perubahan adalah kunci
yang menjelaskan evolusi. Seleksi alamiah adalah mekanisme yang memlihara
bentuk lain yang disebabkan oleh perubahan. waktu dan masa yang lama adalah
penting bagi evolusi.
Dalam
teori evolusi terjadi problem mutasi, seleksi alam, jangka waktu yang
dipergunakan, dan probelem hukum kedua termodinamika. Dalam mutasi, mutasi
jarang terjadi dan hampir selalu merusak, serta asal gen baru masihlah sangat
rumit untuk di jelaskan. Pada seleksi alam, pada faktanya tidak semua seleksi
alam sungguh-sungguh menjamin kemajuan dan mutasi tunggal juga masihlah
diperdebatkan. Terlebih lagi argumen berputar. Problem jangka waktu yang
dipergunakan juga adalah jangka waktu yang sangat lama sehingga kemungkinan
yang ada pun sangat kecil. Hukum kedua termodinamika mengatakan walau ada cukup
energi dalam alam raya yang tetap konstan, namun jumlah yang di peroleh untuk
melakukan pekerjaan yang bermanfaat selalu berkurang.
Para
arkeolog berpendapat bahwa hasil peneyelidikan fosil menunjukkan adanya bukti
proses evolusi. Kaum evolusi mengklaim bentuk kehidupan yang lebih sederhana
ditemukan di lapisan bumi paling bawah, sedangkan bentuk kehidupan yang lebih
rumit ditemukan dilapisan atas. Lapisan tanah yang tempat fosil ditemukan
diukur usianya berdasar fosil yang dikandungnya dan sebaliknya usia fosil
diukur berdasarkan usia tanah tempat fosil itu terpendam. Problema besar yang
ada pada penampilan fosil adalah kekurangan dalam bentuk peralihan. Problem
lainnya ialah banyak bentukkan kehidupan sederhana ditemukan di lapisan batuan
sebelah atas dari bentuk yang lebih maju. Ratusan kasus semacam ini diketahui
dan tetntunya hal ini bertentangan dengan pemaparan yang diberikan oleh teori
evolusi. Dangan demikian pada analisis akhir seseorang harus percaya pada
evolusi seperti juga orang harus percaya pada penciptaan. Karena itu, iman pada
penciptaan ilahi bisa diterima dan dibenarkan sebagaimana kaum evolusi bersikap
percaya terhadap teori mereka.
Alkitab dan asal musa kehidupan
Penulis
Ibrani mengingatkan bahwa dengan iman manusia memahami firman Allah yang telah
menciptakan kurun waktu dan apa yang tanmap, tidak diciptakan dari benda yang
kelihatan. Kaum evolusi menggunakan ayat Ibrani ini untuk membenarkan argumen
mereka. Kebenaran tentang penciptaan hanya ditemukan dalam Alkitab, sebab
kebenaran yang disingkapkan sains tidak dapat diterima sebagai kebenaran
mutlak.
Dalam
Kej. 1:1 disebutkan bahwa Elohim sebagai pencipta dan identitas Elohim sebagai
pencipta menangsik beberapa ajaran bidat, yaitu: ateisme, politeisme dan
panteise. Karena Allah yang ditampilkan terisah dari karya ciptaan-Nya. Cratio
ex nihilo berarti Allah menciptakan tidak memakai sesuatu bahan yang telah ada.
Kata kerja bara yang di pakai pada
Kej. 1:1, 21, 27 tidak mengandung pengertian memakai materi yang telah ada
walapun tidak ada penjelasan mengenai hal tersebut. Dalam saat penciptaan belum
juga dapat ditentukan waktu yang jelas karena adanya perbedaan pendapat.
Konsep
tentangan berpendapat bahwa pada Kej. 1:1 dunia sempurna dan indah tatapi pada
rentangan ayat 1 dan 2 iblis memberontak dan membuat dunia hancur. Sehingga ada
restorasi dan bukan penciptaan yang sesungguhnya. Kelemahan teori ini adalah
kurangnya memperhatikan gramatikal teks yang mengunakan waw yang dapat merubah kata menjadi adapun bukanya dan.
Keadaan kosong dan gelap tidak selalu menandakan penghukuman dan keadaan jahat.
Pentah Allah kepada Adam untuk memenuhi bumi tidak mengandung pengertian ulang
mengisi ulang.
Mengenai
hari atau kurun waktu, tedapat empat pendapat: hari ada pencitaan adalah 24 jam
berdasarkan perputaran bumi tehadap matahari, hari dipahami sebagai suatu kurun
waktu yang panjang atau suatu jaman yang panjang, hari 24 jam dengan rentang
waktu yang panjang di antaranya, teori hari pemwahyuan.
Secara
keseluruhan manusia harus menerima hal-hal yang Allah nyatakan mengeni
penciptaan. Tak seorangpun hadir pada saat penciptaa tejadi. Tetpi wahyu
tentang tentang penciptaan telah Allah berikan pada Musa yang terdidik dan juga
merupakan penulis andal.
Penciptaan manusia
Hanya
Alkitab yang memberikan informasi yang akurat tentang asal usul manusia.
Penciptaan telaj direncanakan oleh Allah dan telah didahului oleh sebuah
perindingan ilahi. Penciptaan manusia dilakukan secara langsung, khusus dan
segera. Allah memakai debu tanah serta meniupkan napas hidup ke dalamnya.
Begitu pula dengan Hawa, Allah mengambil tulang rusuk Adam kemudian
membentuknya dalam rupa wanita. Allah menciptakan manusia menurut gambar dan
rupa-Nya. Bapa gereja mengartikan gambar mengacu pada kejasmanian sedangkan
rupa mengacu pada bagian etika dari gambar Allah.
Terdapat
beberapa penjelasan mengenai manusia diciptakan menurut gambar Allah: 1)
Pandangan badaniah, pandangan ini menghubungkan rupa Allah dengan keseluruhan
manusia termasuk yang materi dan rohani. Namun ada dua tantangan mengenai
pendapat ini; Allah adalah roh dan tidak memiliki badan sedangkan hewan
memiliki tubuh tetapi tidak dikatan diciptakan menurut rupa Allah. 2) Pandangan
nonbadaniah, pendangan ini menghubungkan rupa Allah dengan kepribadian-Nya. 3)
Pandangn kombinasi, pandangan ini mengabungkan dua pandangan lainya sehingga
baik laki-laki dan perempuan diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. 4)
Pandangan Katolik, mereka membedakan gambar dan rupa. Gambar adalah gambar
alamiah milik manusia sebagai makhluk yang diciptakan termasuk ke dalamnya ialah
kerohanian, kebebasan, dan kekekalan. Rupa adalah gambaran moral yang bukan
milik manusia pada saat ia diciptakan tetapi yang pada mula sekali ditambahkan
dengan cepat kepada manusia. 5) Pandangan neo-ortodok, mereka berpendapat ada
gambar yang resmi yang tak dapat hilang pada waktu kejaduhan manusia, karena
gambar menjadikan manusia sebagai manusia, juga ada sebuah gambar yang bersifat
materi yang telah hilang pada waktu kejatuhan.
Pada
waktu Adam memperanakkan Set, ia menjadi seorang ayah dari anaknya yang menurut
rupa dan gambarnya. Walau Adam diciptakan menutur gambar Allah, anaknya masih
memiliki gambar Allah walau telah jatuh. Penurut pandangan pra-ada, bahwa pada
mulanya Allah menciptakan semua jiwa yang terkurung dalam tubuh jasmaniah
sebagai hukuman. Pendangan penciptaaan berpendapat bahwa Allah menciptakan jiwa
pada saat konsepsi atau kelahiran dan segera berpadu dengan tubuh. Pandangan
traduksianisme mengatakan bahwa jiwa ditularkan bersama badan melalui proses
keturunan.
Segi-segi manusia
Pada
hakikatnya manusia adalah dua yang manunggal, bahwasannya manusia terdiri dari
dua bagian. Manusia adalah kesatuan dari materi dan non materi, dua aspek yang
dapat dibedakan. Manusia tediri dari dua unsur, matei dan bukan materi.
Masing-masing terdiri dari berbagi ragam, berbagai segi dari materi dan
non-materi berpadu membentuk manusia yang utuh. Manusia adalah kesatuan yang
kaya ragam.
0 Komentar