Ringkasan Buku Teologi Dasar 1 - Charles C. Ryrie || Malaikat



 1.      Identitas buku

Judul               : Teologi Dasar 1

Penulis             : Dr. Charles C. Ryrie

Penerbit           : ANDI

Kata Terbit      : Yogyakarta

Cetakan ke      : 17

Tahun Terbit    : 2014

Tebal buku      : 423 Halaman

2.      Ringakasan Buku (Hal. 167-191; 249-350)

Keberadaan para malaikat

Keberadaan para malaikat sejak masa Neo Ortodoks mengalami penyangkalan, namun masa kini keberadaannya telah menemukan titik terang dikarenakan munculnya publisitas roh-roh jahat. Disatu pihak prasangka manusia akan sesuatu yang adikodrati membuatnya mengesampingkan adanya malaikat, sedangkan kegiatan yang tidak dapat dijelaskan secara rasional membuat mereka perlu keberadaan mereka. Pengetahuan manusia yang terbatas tidak dapat membuat manusia memiliki kesmipulan bahwa tidak ada malaikat.

Dalam Perjanjian Lama terdapat pembicaraan mengenai malaikat sebanyak 100 kali dan dalam Perjanjian Baru sebanyak kurang lebih 165. Hal itu terdapat di 34 kitab dari Alkitab dari yang paling awal sampai yang paling akhir. Dalam Perjanjian Lama terdapat 34 perisitwa yang tercatat dalam tulisan Musa, malaikat selalu menampakkan diri sebagai sebuah makhluk yang sungguh nyata dan melakukan berbagai hal-hal yang bersifat pelayanan. Dalam Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan dan Hakim-hakim ada banyak acuan yang menujuk pada malaikat YHWH yang rupanya bersifat ke-Allahan.

Dalam Perjanjian Baru para penulis Injil menghubungkan pelayanan para malaikat-malaikat kedalam kelahiran, kehidupan, kebangkitan dan kenaikan Kristus ke surga (Mat. 1:19; MRk. 1:13; Luk. 2:13; Yoh. 20:12; Kis. 1:10-11). Selain itu, Paulus (Gal. 3:19; 1 Tim. 5:21), penulis Ibrani (Ibr. 1:4), Petrus (1 Pet. 1:12), dan Yudas (Yud. 1:6). Sekitar 65 acuan yang jelas menunjuk pada malaikat dalam Kitab Wahyu. Dimana acuan ini lebih banyak dari kitab lain manapun dalam Alkitab. Selain itu Yesus juga memberikan pengajaran bahwa para malaikat juga melayani Kristus di padang gurun setelah Ia dicobai oleh iblis.

Penciptaan malaikat-malaikat

            Dalam Mazmur 148:5, para malaikat adalah makhluk yang diciptakan. Hal ini dikuatkan bahwa malaikat tidak berketurunan (Mat. 22:30). Mereka diciptakan oleh Kristus selaku pencipta segala sesuatu. Dalam Ayub 38:7, para malaikat hadir saat bumi di ciptakan, sehingga mengindikasikan mereka diciptakan sebelum penciptaan dunia. Pada permulaannya malaikat juga diciptakan sebagai ciptaan yang kudus dan tinggal serta melayaini tanpa cacat dan noda dosa. Para malaikat juga adalah para makhluk dan bukan pencipta, namun mereka adalah golongan yang berbeda dengan manusia (1 Kor. 6:3; Ibr. 1:14) dan sebagai makhluk ciptaan mereka memliki keterbatasan kekuasaan, pengetahuan dan kegiatan (1 Pet. 1:11-12; Why. 7:1).

Sifat para malaikat

            Sifat para malaikat adalah bersifat pribadi sehingga memiliki eksistensi seperti manusia serta memiliki sifat atau keberadaan seperti manusia. Sebagi pribadi mereka juga memiliki perasaan, kemauan dan kecerdasan, namun semuanya tetaplah di batasai sebagi makhluk. Pengetauan yang mereka miliki dibatasi oleh keberadaan mereka sebagai makhluk sehingga mereka tidak memiliki pengetahuan seperti Allah (Mat. 24:36). Namun dari pada itu pengetahuan mereka melebihi pengetahuan manusia. Hal ini dikarenakan tiga alasan, yaitu: malaikat tergolong makhluk yang lebih tinggi dari manusia, malaikat mempelajari Alkitab lebih cermat dari manusia, dan mereka tidak mempelajari masa lampau karena mereka telah mengalaminya. Oleh karena itu mereka mengetahui bagaimana makhluk-makhluk lainnya telah bertindak serta bereaksi dalam situasi-situasi tertentu dan dapat meramalkan dengan lebih teliti bagimana kita akan bertindak dalam situasi-situasi yang serupa.

            Para malaikat juga memiliki sifat roh dan para malaikat disebut sebagai roh yang melayani (Ibr. 1:14). Sebagai makhluk yang bersifat roh tentunya mereka tidak bertubuh. Namun yang perlu diperhatikan ialah meskipun mereka bersifat roh, mereka tidak dapat berada di mana-mana dalam satu waktu yang sama, tetapi keberadaan mereka dibatai oleh ruang dan waktu. Bahkan mereka juga terlihat oleh manusia. Rupanya semuan ini menekankan bahwa malaikat pun memiliki tubuh namun berbeda dengan manusia.

            Malaikat juga bersifat kekal dan tidak bertambah banyak. Jumlah malaikat selalu sama dan tidak berubah. Tuhan mengajarkan bahwa para malaikat tidak menurunkan malaikat bayi dan bahwa mereka tidak mati (Mat. 22:30; Luk. 20:36). Akan tetapi malaikat yang jahat akan dihukum di tempat yang terpisah dari Allah (Mat. 25:41; Luk. 8:31).

            Malaikat juga adalah makhluk yang lebih tinggi daripada manusia. Dalam Ibrani dikatakan bahwa ketika Yesus berinkarnasi menjadi manusia, Ia untuk waktu yang singkat menjadi lebih rendah daripada malaikat. Manusia juga lebih rendah dari malaikat karena malaikat termasuk dalam golongan makhluk yang luar biasa (elohim), yang menurut kodratnya labih kuat dari manusia dan berbeda dengan manusia karena mereka tidak takhluk kepada kamatian.

Oranisasi malaikat

            Para malaikat berjumlah sangat besar dan tak dapat dihitung. Itulah arti beribu-ribu, berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa dalam Alkitab (Ibr. 12:22; Why. 5:11). Jumlah para malaikatpun juga tetap, tidak bertambah dan juga tidak berkurang. Alkitab juga berbicara tentang majelis dan dewan malaikat, tentang organisasi untuk berperang, dan tentang seorang raja yang berkuasa (Mzm. 89:6,8; Why. 12:7; 9:11).  Banyak yang menyangka bahwa para malaikat tidak perlu diorganisasi sehingga merekapun berusaha diri sediri dan tidak mengusahakan tertib dalam berorganisasi.

            Dalam penggolongan malaikat hanya Mikhael yang dijuluk sebagai penghulu malaikat atau yang berkedudukan tinggi (Yud. 1:9; 1 Tes. 4:16). Tiada bagian Alkitab lain yang mengatakan tentang penghulu malaikat, namun hanya mengatakan bahwa penghulu malaikat itu hanya satu. Dalam Perjanjian Lama Mikhael tampil sebagai malaikat pelindung Israel (Dan. 10:21; 12:1) yang khusus dalam menolong Israel pada waktu kesusahan besar pada waktu yang akan datang. Dalam Yud. 1:9 ketika Mikhael bertengakar dengan setan mengenai mayat Musa ia tidak memiliki kuasa untuk menghakimi setan dan walaupun ia memiliki kuasa ia tetap harus bergantung pada kuasa Allah yang lebih besar.

            Dalam keorganisasian, Mikhael rupanya adalah yang paling terkemuka karena ia adalah penghulu malaikat. Dalam Kitab Apokrip (kitab Henokh) terdapat malaikat Mikhael, Gabriel, Rafael dan Uriel sebagai empat pemimpin malaikat yang utama yang diberikan hak istimewa untuk beridiri di sekeliling takhta Allah.

            Selain itu terdapat juga malaikat kerub yang bertugas sebagai pelindung kekudusan Allah yang dalam Kitab Kejadian melindungi jalan menuju pohon kehidupan (Kej. 3:24). Disamping malaikat kerub, terdapat juga malaikat serafim yang dalah golongan malaikat yang serupa kerub. Gambaran mengenai mereka memberikan kesan bahwa mereka adalah makhluk seperti manusia dengan sayap enam. Kemungkinan kata serafim berasal dari dasar katanya yang berarti membakar atau kata dasar yang berati mulia.

            Alkitab juga mencatat malaikat-malaikat khusus. Jika Mikhael sebagai penghulu malaikat, Gabrieal juga di disebut sebagai malaikat yang berkedudukan tinggi walau tidak setinggi Mikhael. Arti nama Gabriel ialah pahlawan Allah dan bertugas menyampaikan pesan-pesan penting dari Allah kepada beberapa orang tertentu, seperti kepada Daniel, Zakaria, dan kepada Maria (Dan. 8:16; 9:21; Luk. 1:19, 26). Dalam Kitab Wahyu juga di jelaskan bahwa para malaikat juga diberikan berbagai tugas khusus, seperti malaikat yang berkuasa atas api, atas air,  malaikat jurang maut, dan malaikat yang mengikat setan (Why. 14:18; 16:5; 9:11; 20:1-2). Malaikat juga memiliki hubungan dengan hukuman yang akan datang dimana malapetaka di curahkan ke bumi oleh para malaikat (Why. 16). Kitab Wahyu juga menyebutkan ketujuh malaikat yang juga belum dapat dipastikan bahwa mereka adalah malaikat atau pemimpin jemaat. Namun dipastikan bahwa kata malaikat berarti seorang pesuruh yang melebihi manusia yaitu sebagai pelindung jemaat. Selain itu Alkitab juga berbicara mengenai malaikat YHWH yang adalah perwujudan Kristus sebelum Ia berinkarnasi menjadi manusia. Malaikat ini berbicara mengenai Allah, menyamakan diri-Nya dengan Allah dan mengunakan hal istimewa Allah. Namun perwujudan malaikat ini berakhir sesudah Yesus berinkarnasi menjadi manusia.

Pelayanan para malaikat

            Pada dasarnya malaikat adalah pelayan-pelayan. Dimana Allah mengutus mereka untuk melayani atau menolong orang percaya dan berfungsi sebagai utusan seperti imam dalam Bait Allah di semesta Allam.

            Dalam hubungannya dengan Allah tugas para malaikat adalah memuji dan menyembah Allah. Mereka memuji Allah (Mzm. 148:1-2; Yes. 6:3), mereka menyembah Allah (Ibr. 1:6; Why. 5:8-13), mereka bersukacita atas apa yang dikerjakan Allah (Ay. 38:6-7), mereka melayani Allah (Mzm. 103:20; Why. 22:9), mereka menghadap  Allah (Ay. 1:6; 2:1), mereka menjadi alat untuk melaksanakan hukuman-hukuman Allah (Why. 7:1; 8:2).

            Dalam hubungannya dengan zaman baru, mereka ikut memuji Allah ketika dunia diciptakan (Ay. 38:6-7), mereka terlibat dalam memberikan Hukum Taurat (Gal. 3:19; Ibr. 2:2), mereka katif selama tahun-tahun permulaan gereja (Kis. 8:26; 10:3, 7; 12:11), mereka akan terlibat dalam peritiwa-peritiwa di sekitar kedatangan Yesus yang kedua (Mat. 25:31; 1 Tes. 4:1)

            Dalam hubungannya dengan pelayanan Kristus. Pada kelahiran Kristus, Gabriel menubuatkan kelahiran Kristus (Mat. 1:20; Luk. 1:26-28), dan seorang malikat membertakan kelahiran Kristus kepada para gembala di padang (Luk. 2:8-15). Selama Kristus hidup, seorang malaikat memperingatkan Yusuf dan Maria agar tidak melarikan diri ke Mesir untuk menghindari kemarahan Herodes (Mat. 2:13-15). Dalam Mat. 2:19-20 juga dikatakan bahwa seorang malikat membimbing keluarga itu kembali ke Israel setelah Herodes mati. Dalam pelayanan, para malaikat melayani Kristus stelah Ia dicobai dan juga melakukan pembelaan kepada Dia ketika mereka dipanggil. Seorang malaikat juga menggulingkan batu dan memberitahukan kebangkitan-Nya serta hadirnya mereka pada saat Kristus naik ke surga. Pada kedatangan Kristus yang kedua, suara penghulu malaikat juga akan terdengar pada saat pengangkatan gereja, para malaikat menyertai Yesus dan mereka akan memisahkah gandum dari lalang pada saat kedatangan Kristus.

            Dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa di dunia, Mikhael melindungi bangsa Israel dan menjaga mereka, serta pada penghakiman mereka akan terlibat dalam pelasanaan hukuman Allah. Dalam hubungan dengan orang fasik, malikat memberitahukan hukuman yang akan datang, memberikan hukuman kepada orang fasik dan memisahkan orang fasik dengan orang benar. Dalam hubungannya dengan gereja, para malaikat menolong orang percaya dan terliabt dalam penyampaian arti kebenaran yang berfaedah bagi gereja sekarang serta menjadi pelayan khusus dalam membawa jawaban, menolong dalam memenangkan orang bagi Kristus, memerhatikan pekerjaan orang Kristen, memberikan dorongan pada waktu menghadapi masalah, dan memelihara orang benar pada saat kematiannya.

                Tiadak ada kepastian apakah para malaikat masih terus melakukan tugas mereka sepanjang zaman sekarang. Namun dahulu, mereka melakukan pelayanan tersebut. Meski demikian orang peraya mengakui bahwa Tuhan yang melakukan semua ini, baik secara langsung maupun melalui para malaikat. Salah satu alasan malaikat memperhatikan manusia adalah untuk dapat melihat pengaruh keselamatan itu terbukti dalam diri orang yang telah diselamatkan.

Posting Komentar

0 Komentar