Bagain Ketiga: Tulisan-Tulisan Yohanes
Injil Yohanes: Ajaran Kristus
Dalam prlognya, Yohanes menyebut
Yesus Firman sebanyak empat kali,
suatu sebutan yang tidak muncul lagi dalam seluruh Injilnya. Orang Yahudi tidak
mengenal penggunaan istilah Logos,
namun ada beberapa pemakaian kata Yahidu yang cukup penting yang menjadi bagia
dari latar belakang penggunaan istilah tersebut dalam Injil Yohanes. Secara
terang-terangan Yohanes memberitahukan pembaca bahwa buku yang ia tulis untuk
pembaca percaya, bahwa Yesuslah Mesias.
Dalam penyataan tujuan Injilnya, Yohanes mengaitkan gelar Kristus dengan Anak Allah. Dalam Yohanes, Yesus sering
menyebut diri-Nya Anak Manusia. Ada
banyak kesaksian yang diberikan oleh Yesus, dan ini sangat penting, sebab Injil
Yohanes menekankan kebenaran ini: bahwa Yesus adalah pembawa penyataan.
Istilah kegemaran Yohanes untuk
menyebut mukjizat bukanlah tanda
melainkan pekerjaan. Yohanes
menggambarkan Yesus sebagai manusia. Kemanusiaan Yesus penting untuk bisa
memahami tujuan dari apa yang ditulis Yohanes dalam Injilnya.
Injil Yohanes: Allah Sang Bapa
Yohanes
memandang Allah sebagai sang Bapa dan ia konsisten akan konsep ini. Dengan
banyak hal Bapa dan Anak dengan cara tertentu dikaitkan dengan cara tertentu
dikaitkan satu sama lain. Yohanes menghubungkan Bapa dengan Anak sejak dalam
prolognya. Yohanes sering kali berbicara tentang pengutusan sang Anak oleh
Bapa, suatu hal yang menunjukkan kesatuan kudua Oknum itu dan belas kasihan
Allah kepada orang-orang berdosa. Eratnya hubungan Bapa dan Anak diungkapkan
dengan konsepsi tentang misi.
Injil Yohanes memuat
pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan apa artinya menjadi anak Allah. Anak-anak
Allah membuktikan status mereka itu dengan perkerjaan yang dilakukan dalam Allah. Injil Yohanes juga memuat ajaran mengenai
bagimana orang harus menghadap Allah dalam doa.
Injil Yohanes: Allah Roh Kudus
Yohanes memberitahu bahwa Yohanes
pembabtis tidak mengenal Yesus, tetapi itulah tanda yang diberikan kepadanya
sehingga ia dapat mengenal Dia yang akan membabtis dengan Roh Kudus (1:33). Dilahirkan
dari air dan Roh dapat mengandung makna dilahirkan dari Roh. Sebagai Roh
kebenaran, Roh akan membimbing para murid kepada seluruh kebenaran (16:13). Fungsi
Roh sebagai pengajaran sangat ditekankan dalam pembicaraan Yohanes. Roh akan
bersaksi tentang Kristus dan memuliakan-Nya. Roh akan senantiasa menyertai para
rasul (14:16). Roh langsung berkerja di tengah-tengah orang-orang milik Allah dan
juga menginsafkan dunia akan dosa. Roh juga menginsafkan dunia tentang
kebenaran, sebab Yesus akan pergi kepada Bapa dan para murid tidak akan melihat
Dia lagi (ay. 10). Roh juga menginsafkan dunia tentang kebenaran
Yesus menyebut roh dengan
menggunkakan istilah parakletos. Dari
nats yang berbicara tentang Paraklet tampak bahwa Dia itu aktif menolong orang.
Tugas Roh menyangkut hal-hal akhir zaman dan juga hal-hal yang menyangkut masa
sekarang ini. Peran Roh sangat ditekankan dalam Injil Yohanes, sehingga
orang-orang Kristen tidak boleh sampai melupakannya.
Injil Yohanes: Hidup Kristen
Yohanes
memakai macam-macam cara untuk menyampaikan kebenaran bahwa hidup kekal
diperoleh sebagai karunia cuma-cuma dari Allah dan hidup kekal itu dikaitkan
dengan karya Kristus. Yohanes menjelaskan bahwa keselamatan yang diberikan oleh
Yesus melalui kematian-Nya bersifat unifersal. Dengan cara yang hidup Yohanes
menjelaskan hal ini dan pada akhirnya tidak ada jara lain kecuali Kristus atau
kaisar dan meskipun orang duniawi berkhayal macam-macam, pada akhirnya
Kristuslah yang paling tinggi. Iman berarti percaya kepada seseorang, bukan
ketaatan intelektual pada serentetan ajaran.
Kasih merupakan ajaran yang
mendasar. Kasih Allah dan Kristus kepada manusia meminta kasih mereka sebagai
balasan. Selain itu Yohanes juga menaruh perhatian besar pada topik seperti
penjelmaan, hidup kekal, iman dan kasih. Kedarangan Yesus menyingkapkan dosa
dunia yang menentang Dia. Dengan menolak apa yang dikerjakan Allah dan Kristus
itulah yang menunjukkan bahwa orang-orang itu berdosa. Yohanes mengatakan
banyak hal tentang dunia dan para murid yang diberikan kepada Yesus berasal
dari dunia dan keadaan mereka bukan dari dunia ini berarti bahwa dunia membenci
mereka. Yohanes menuliskan petentangan antara terang dan gelap. Selain itu ia
juga sering berbicara mengenai penghakiman. Penghakiman adalah sisi sebaliknya
dari keselamatan. Penghakiman adalah kenyataan masa kini, sebagaimana hidup
kekal aalah juga kenyataan masa ini. keadilan telah dilakukan baik dalam cara
manusia diselamatkan maupun dalam kenyataan bahwa mausia telah selamat. Yohanes
juga memberikan tanggapan mengenai pentingnya sakramen babtisan air dan
penjamuan kudus. Sikap yang pelu diambil dari ajaran Yohanes mengenai sakraman
adalah menjalankan sakramen tersebut secara lebih bermakna.
Surat-surat Yohanes
Kata
Allah sangat dominan dalam surat-surat Yohanes, ia memaklumkan kasih Allah
dalam seluruh tulisannya dan memang Allah adalah kasih. Yohanes juga memberikan
tempat yang penting kepada Kristus, yang adalah sebagai pengantara antara
manusia dan Bapa. Adalah penting bahwa Yesus menghapus dosa manusia, karena
semua manusia adalah orang berdosa. Dalam kehidupan Kristen, kasih manusia
merupakan tanggapan terhadap kasih Allah. Hidup Kristen dapat dipandang sebagai
penyangkalan dunia. Manusia tidak boleh mengasihi dunia dan segala sesuatu yang
di dalamnya.
Wahyu Yohanes
Yohanes
mengawali kitabnya dengan inilah wahyu
Yesus Kristus, dan dari sinilah diperoleh kata apokaliptis – suatu kata yang dipakai untuk menyebut sautu kelompok
kesusastraan. Kitab Wahyu ditulis untuk selompok kecil orang Kristen yang
menjadi bingun karena pertanyaan-pertanyaan. Yohanes menjelaskan sejak awal
bahwa Yesus itu mahatinggi. Kitab ini penuh dengan kemenangan yang kuat,
kemengangan yang dikatikan dengan Kristus. Kemengan Allah tidak dilukiskan
tanpa kesadaran yang realistis akan adanya kekuatan si jahat. Dalam hal Allah
dan umat-Nya, Yohanes menuliskan tentang hari
Tuhan yang merupakan satu-satunya tempat dalam PB, dimana hari minggu
disebut dengan cara demikian, biarpun ada beberapa nas lain yang merujuk pada
ibadat pada hari pertama dari tiap-tiap minggu (Kisah 20:7; I Kor. 16:2; Yoh.
20:19).
0 Komentar