A.
Identitas Buku
Judul
Buku : Tafsiran Injil
Yohanes (Pasal 13-21)
Penulis : Dave Hagelberg
Kota : ANDI
Tahun
Terbit : 2009
Jumlah
Halaman : 354 halaman
A. Isi
Garis Besar Injil
Yohanes Pasal 13-21
I.
Pernyataan
Yesus Dalam Salib-Nya Dan Kemuliaan-Nya (13:1-20:31)
a.
Perjamuan
Kudus (13:1-30)
b.
Pesan
Perpisahan: bagian pertama (13:31-14:31)
c.
Pesan
Perpisahan: bagian kedua (15:1-16:33)
d.
Doa
Yesus (17:1-26)
e.
Pemeriksaan
Pengadilan dan Penderitaan Yesus (18:19:42)
f.
Kebangkitan
Yesus (20:1-31)
II.
Bagian
Penutup (21:1-25)
a.
Yesus
menampakkan diri kepada para murid-Nya di pantai (21:1-14)
b.
Yesus,
Petrus, dan Yohanes (21:15-24)
c.
Keagungan
Yesus (21:25)
PERNYATAAN YESUS DALAM
SALIBNYA DAN KEMULIAANNYA
(13:1-20:31)
Usaha
memberikan tanda dan firman supaya orang banyak percaya kepada-Nya telah
berakhir.
A. Perjamuan
Kudus (13:1-30)
a. Yesus
Membasuh Kaki Para Murid-Nya (13:1-17)
Peristiwa ini
terjadi menjelang hari Jumat. Hari Jumat pada saat itu adalah hari raya paskah,
tanggal 15 bulan Nisan. Peristiwa yang di ceritakan dalam nas ini, merupakan
persiapan sebelum mereka makan domba Paskah. Menurut Markus 14:12 dan Lukas
22:15, Tuhan Yesus merayakan Paskah bersama-sama dengan para murid-Nya.
Saat hari raya
Paskah telah tiba Yesus dan murid-murid-Nya bersiap-siap, namun tidak ada
satupun dari murid-murid-Nya mau merendahkan diri untuk membasuh kaki mereka.
hal tersebut menjadi kesempatan bagi Yesus untuk menyampaikan dua pelajaran,
yakni penahiraan rohani (ay. 8-10) dan juga kerendahan hati (ay.12-17), dimana
kedua ajaran tersebut terarah kepada salib-Nya.
Peristiwa
pembasuhan kaki tersebut, menjadi peralihan yang tepat karena unsur penginjilan
digabungkan dengan tema pembersihan, dan unsur pemuridan disatukan dengan tema
kerendahan hati, yang mutlak diperlukan dalam pelayanan.
b. Yesus
Bernubuat Mengenai Pengkhianatan (13:18-30)
Pengkhianatan
ini diceritakan sebelumnya, supaya mereka percaya bahwa Dia adalah Yahweh.
Pada ayat yang
ke 13 Yesus memberikan roti kepada Yudas. Menurut Carson, roti itu diberikan
kepada Yudas sebagai tanda kasih yang terakhir, dan sebagai imbauan supaya ia
bertobat. Namun, sesuai dengan yang tercantum dalam nas tersebut, roti itu di
berikan kepada Yudas untuk menyatakan kepada Yohanes dan murid-murid-Nya yang
lain, bahwa Yudas akan mengkhianati Tuhan Yesus.
B. Pesan
Perpisahan: Bagian Pertama (13:31-14:31)
Tuhan Yesus memberikan pesan perpisahan yang cukup
aneh, karena dimana isi dari pesan perpisahan yang Tuhan Yesus berikan tersebut
yaitu, dimana Dia berkata Dia berpisah karena akan meninggal, tetapi Dia juga
yakin bahwa Dia akan bangkit kembali.
a. Yesus
Menubuatkan Penyangkalan Petrus (13:31-38)
Pokok yang
pertama dalam pesan ini adalah kemuliaan Allah dan kasih. Dia dipermuliakan
karena Dia membiarkan proses pengkhianatan terhadap-Nya berlangsung, dank arena
salib-Nya bukan akhir cerita bagi Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus
mengulangi pernyataan Petrus, tentang pengkhianatan yang akan Petrus lakukan kepada-Nya,
untuk menegaskan keironisannya, yang berbunyi : sebelum ayam berkokok, dia telah menyangkal Tuhan Yesus tiga kali.
b. Janji
Tempat Di Mana Yesus Akan Pergi (14:1-4)
Kegagalan Yudas
dan Petrus dalam mengikuti Tuuhan Yesus dengan setia, sudah di nubuatkan oleh
Tuhan Yesus.
Nas yang berkata
bahwa Dia akan pergi ke situ utnuk menyediakan tempat bagi mereka, yaitu dimana
bahwa di situ Dia bekerja dan mendirikan sesuatu bagi mereka, dan bahwa
kepergian-Nya sendiri, yaitu kematian-Nya, kebangkitan-Nya, dan kenaikan-Nya,
menyediakan tempat bagi mereka.
c. Yesus
Sebagai Jalan Kepada Bapa (14:5-14)
Dalam
bagian ini, kebingungan Tomas dan Filipus di pakai oelh Tuhan Yesus sebagai
batu loncatatan untuk lebiih dalam menjelaskan hubungan antara Tuhan Yesus dan Allah
Bapa.
d. Yesus
Akan Pergi, Dan Roh Kebenaran Akan Datang (14:15-31)
Beberapa pembahasan
muncul berkali-kali dalam bagian ini, yaitu tentang dimana orang yang mengashi
Dia adalah orang yang taat, mereka yang taat akan tetap mempunyai hubungan
khusus dengan Roh Allah, mereka menyadari keesaan Tuhan Yesus dan Allah Bapa,
mereka disuruh berdamai sejahtera dan percaya
C. Pesan
Perpisahan: Bagian Kedua(15:1-16:33)
a. Pokok
anggur (15:1-16)
Hubungan antara
pokok anggur danranting dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menceritakan hubungan
antara diri-Nya dan murid-murid-Nya.
b. Oposisi
Dari Dunia (15:17-16:4a)
Melalui kiasan
pokok anggur dan ranting-ranting, dapat dimengerti bahwa manusia (orang
percaya), harus tinggal di dalam kasih Kristus, sebab hal tersebut akan menghasilkan
buah.
c. Pekerjaan
Roh Kudus (16:4b-15)
Selama Dia masih
bersama-sama dengan mereka, Dia sendiri adalah sasaran musuh-Nya, sehingga Dia
tidak perlu memperingatkan mereka mengenai bahaya yang ada.
d. Sukacita
Sesudah Dukacita (16:16-33)
Kebangkitan Tuhan
Yesus, menandai kelahiran zaman baru. Dengan kata lain, kebangkitan Tuhan
adalah permulaan Kerajaan Mesias di bumi.
D. Doa
Yesus (17:1-26)
Sejak abad keenam belas, doa ini disebut Doa Tuhan
Yesus sebagai Imam Besar, namun juga dapat dikatakan sebagai Doa Penyerahan
atau Doa Kemenangan.
a. Yesus
Berdoa Supaya Dipermuliakan (17:1-5)
Tuhan Yesus
megnaggap salib-Nnya sebagai kemuliaan, karena jika Dia disalibkan maka
sifat-sifat-Nya menjadi nyata.
Jika Tuhan Yesus
dipermuliakan, yaitu jika Dia disalibkan, Dia dapat mempermuliakan Allah BApa,
karena melalui salib-Nya manusia dapat mengenal Bapa.
b. Yesus
Mendoakan Para Murid-Nya (17:6-19)
Yesus mendoakan
murid-murid-Nya, karena mereka juga menghadapi masa krisis, dan perlu doa,
karena dengan demikian kasih-Nya kepada murid-murid-Nya nyata.
c. Yesus
Mendoakan Semua Yang Akan Percaya (17:20-30)
Visi Tuhan Yesus
untuk menjangkau seluruh dunia sudah nyata dalam beberapa nas yang lain
seperti, 10:16; 11:15; 12:20-26, dan dikung dengan nas ini.
d. Yesus
Berdoa Supaya Setiap Orang Percaya Disempurnakan Sehingga Dapat Melihat
Kemuliaan-Nya (17:24-26)
Dalam tiga ayat
ini Tuhan Yesus meringkaskan doa ini serta seluruh tujuan-Nya sebagai yang
diutus oleh Allah Bapa, dan supaya mereka tau bahwa kasih Allah ada padda
mereka.
E. Pemeriksaan
Pengadilan dan Penderitaan Yesus (18:1-19:42)
Yohanes menekankan kuasa Tuhan Yesus, dimana mereka
rebah pada waktu Dia mengucapkan ugkapan “Akulah Dia”. Pasal 11:53 diaktakan
bahwa mulai pada saat itu mereka akan sepakat untuk membunuh Dia.
Melalui kesaksian Yohanes, dapat dilihat dengan
jelas bahwa Yesus diejek dan dihini, namun melalui hal tersebut dapat dilihat
atau disaksikan juga kemuliaan-Nya, karena kita mengerti bahwa Raja atas segala
raja merelakan diri-Nya melakukan kehendak Bapa dan menjadi Juru Selamat dunia.
Penderitaan yang dialami Yesus, antara lain, diawali
dengan penangkapan, penyangkalan yang dilakukan oleh Petrus terhadap Dia,
penghukuman yang diterima oleh Yesus saat sebelum disalibkan, Yesus disalibkan,
hingga Dia ditikam di bagian lambung-Nya, dan pada akhirnya Dia dikuburkan.
F. Kebangkitan
Yesus (20:1-31)
a. Petrus
Dan Yohanes Berada Di Kuburan Yang Kosong (20:1-31)
Keempat Injil
sama-sama menekankan bahwa kubur Tuhan Yesus kosong, tidak ada mayat lagi,
karena Dia sunguh-sungguh telah bangkit dari kematian seperti yang pernah Dia
katakan.
Dalam ayat ini,
Yohanes bermegah, bahwa dia yang pertama kali sadar, mengerti dan percaya bahwa
Tuhan Yesus bangkit. Murid-murid percaya karena mereka melihat Tuhan Yesus,
tetapi Yohanes percaya karena dia melihat kubur yang kosong dan kain kapan itu,
dia booleh bermegah.
b. Yesus
Menampakkan Diri Kepada Maria (20:10-18)
Yesus
menampakkan diri kepada Maria dalam rupa seorang tuakng kebun.awalnya Maria
tidak mengenal suara-Nya, namun pada saat namanya disebut, barulah ia sadar
bahwa itu adalah Yesus.
c. Yesus
Menampakkan Diri Kepada Murid-Murid-Nya, Termasuk Tomas (20:24-29)
Tuhan Yesus
melayani Tomas secara khusus, baik karena keperluan Tomas, maupun supaya suatu
kebenaran yang penting dapat disampaikan kepada setiap orang percaya.
d. Kesimpulan:
Tujuan Injil Keempat (20:30-31)
Yohanes mencatat
bahwa tanda-tanda itu dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nyauntuk lebih
menekankan konsep saksi mata.
Pada umumnya
Yohanes menceritakan dalam pasal 2-12 merupakan tanda-tanda, tetapi kebangkitan
Tuhan Yesus adalah tanda utama.
Inti dan
tujuannya yaitu supaya semua orang percaya harus tetap percaya dan
mempertahankan iman yang tetap teguh dan takkan tergoyahkan. Sehingga semua
orang percaya tetap atau bahkan lebih kuat dalam iman, untuk menghadapi segala
siatuasi sulit.
BAGIAN
PENUTUP DARI KITAB (21:1-25)
A. Yesus
Menampakkan Diri Kepada Para Murid-Nya di Pantaai (21:1-14)
Peristiwa
ini mengilustrasikan bahwa dengan iman yang aktif, ada hidup yang sejati,
tetapi kita berada dalam hari-hari yang sedang lewat tanpa mengalamin hidup
yang sejati itu.
B. Yesus,
Petrus, dan Yohanes (21:15-24)
Tradisi
dan ajaran Katolik mengatakan bahwa Petrus menjadi pemimpin rasul-rasul yang
lain, tetapi sebenarnya hal itu tidak dikatakan dalam kitab pengampunan dan
penabisan.
Rasul
Yohaneslah yang lebih akrab dan dekat, serta lebih mengasihi Tuhan Yesus.
Perkataan Tuhan Yesus kepada Simon Petrus lebih terkait erat pada penyangkalan
Petrus daripada hubungan.
C. Keagungan
Yesus (21:25)
Injil
Yohanes berakhir dengan suatu pernyataan yang mengaku keterbatan Injil Yohanes,
dan juga mnegakui kemuliaan Tuhan Yesus.
Tuhan
Yesus adalah Firman Allah yang bersama-sama dengan Allah. Jika segala perbuatan
Dia yang adlah Firman Allah ditulis, itu berarti bahwa dunia ini merupakan
perpustakaan yang terlalu kecil.
Melalui
Injil Yohanes, menyatakan bahwa Tuhan Yesus, merupakan Allah yang tidak
terlihat melalui perkataan, melalui tanda, dan juga melalui kematian dan
kebangkitan-Nya. Dia mengasihi setiap umat-Nya tanpa terkecuali.
KELEBIHAN:
Kelebihan
dari buku ini, menurut saya, yaitu:
1.
Buku
ini cukup jelas, dalam memberikan penjelasan
2.
Isi
buku ini tidak hanya mencantumkan ayat dalam kitab tersebut saja, tetapi juga
mencantumkan ayat-ayat referensi dari kitab lain
3.
Memberikan
penjelasan pasal per pasal, bahkan ayat per ayat
4.
Mengkaitkan
dengan kehidupan manusia zaman sekarang
5.
Dapat
menjadi inspirasi untuk membuat khotbah/renungan singkat
KEKURANGAN:
Kekurangan dari buku ini, menurut saya,
yaitu:
1.
Ada
beberapa kalimat yang kurang jelas, sehingga saat membacanya harus meneliti
lebih lagi maksudnya
2.
Penyusunannya
kurang rapi, contohnya seperti ada judul atau sub judul yang terpisah dengan
penjelasannya. Maksudnya judul di halaman 1 namun penjelasannya dihalaman 2.
0 Komentar