BAB
I
1.1 Latar Belakang
Penyembahan merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi umat
kristiani, dalam ibadah jemaat melakukan penyembahan atau pengagungan umat pada
Allah, penyemabahann menandakan bahwa
umat mengagungkan atau memberi hormat kepada Allah, maka dari itu penyembahan harus dilakukan
oleh setiap umat, untuk menujukan pengagungan kepada Allah. Penyembahan
mempengaruhi kehidupan seseorang dan bagaiman seseorang bertingkah laku, dalam
penyembahan perubahan gaya hidup dan karakter seseorang akan semakin nyata
mengarah kepada keserupaan kepada
Kristus. [1]
Oleh sebab itu jika kita kembali kepada sasaran penyembahan yang adalah Allah
maka dalam proses penyembahan akan terjadi suatu perubahan sikap hidup. Oleh
sebab itu sangat diharapkan bagi para penyembah untuk menyembah Allah dalam roh
dan kebenaran karena Allah menghendaki penyembah-penyembah yang demikian.
Dalam kekeristenan begitu banyak
penyembah-penyembah yang menyembah Tuhan
namun belum mengerti arti dari penyembahan tersebut, bagaimana menyembah
yang benar dan bagaimana sikap kita seharusnya saat menyembah Allah.
Dalam
Yohanes 4:23-24 “Tetapi saatnya akan
datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah
Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah
demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus
menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
Ayat ini menyatakan bahwa penyembah-penyembah yang benar akan menyembah
dalam roh dan kebenaran, yang menjadi pertanyaaan bagaimana menyembah yang
benar dan menyembah dalam roh dan kebenaran. sebagai orang Kristen penyembahan
adalah upacara dimana ucapan syukur kepada Allah dan meninggikan Dia dengan
hormat, pujian dan kemuliaan baik dimasa perjanjian lama maupun sekarang, Allah
telah mencari dan terus mencari orang-orang yang menyembah Dia dalam roh dan
kebenaran.[2]
Bagi orang Israel, tempat penyembahan memiliki makna yang sangat penting,
karena Allah hadir di Bait Suci bahkan mereka memisahkan dan mempercainya
sebagai pusat alam semesta.[3]
Dari hal ini bisa dipertanyakan apakah tempat mempengaruhi saat menyembah
Allah, sebuah pertanyann yang mendasar dalam diri, apakah hanya di gereja dan
di tempat tertentu boleh menyembah Allah. Beberapa yang menafsirkan Yohanes
4:23-24 menyembah dalam roh dan kebenaran yaitu menggunakan bahasa roh, jika
pernyataan itu benar bagaimana dengan seseorang yang tidak memiliki karuni
bahasa roh, apakah mereka tidak bisa menyembah dalam roh dan kebenaran, Jika seperti
itu, seperti apa menyembah dalam roh dan kebenaran.
Namun
faktanya yang telah terjadi pada saat penyembah
menyembah, penulis berusaha untuk membuka wawasan mengenai konsep menyembah
dalam roh dan kebenaran dan bagaimana
cara menyembah Allah berdasarkan apa yang Allah kehendaki, sehingga pada saat
penyembah menyembah Allah ada dampak dari penyembahannya sehingga akan
mempengaruhi sikapnya. Terlebih dalam kehidupan sebagai hamaba Tuhan, sesoarang
yang memiliki penyembahan yang benar akan juga memiliki kehidupan yang benar,
karena memiliki relasi yang baik akan Tuhan.Isu “penyembahan”
menjadi begitu penting
terutama sekali bila dikaitkan dengan
nas Injil Yohanes
4:24 “… Allah
itu Roh dan barangsiapa menyembah
Dia, harus menyembah-Nya
dalam roh dan kebenaran.” Kata “penyembahan”
menjadi satu hal yang penting
karena dihubungkan secara langsung
dengan Allah sendiri.
Djohan
Handoyo salah satu pelopor pujian dan
penyembahan di Indonesia menjelaskan: “Pribadi Allah
adalah Roh. Dimensi
penyembahan sebagai komunikasi antara kita
dengan Tuhan membutuhkan
bahasa roh sebagai penghubungnya. ”Bagi kalangan
“mainstream dan Injili“
arti penyembahan bukan hanya dalam liturgi gereja, tetapi pada
seluruh aspek. Penyembahan yang benar
adalah hidup yang
benar sesuai firman
Tuhan. Kalau pun penyembahan diartikan
dalam liturgi ibadah
maka penyembahan itu juga bukan praktik penyembahan di kalangan pietis
Rumusan masalah
1. Bagamana konsep menyembah dalam roh
dan kebenaran
2. Bagaimana pengaruh penyembahan
terhadap kehidupan hamba Tuhan
3. Apakah menyemabah dalam Roh itu
harus berbahasa
Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui konsep menyembah dalam roh dan kebenaran
2. untuk menjawab
pengaruh penyembahan terhadap kehidupan hamba Tuhan
3. untuk
mengetahui apakah menyemabah dalam Roh itu harus berbahasa roh
0 Komentar