AMOS
Andrew dan John, Survei
Perjanjian Lama, Malang, Gandum Mas, 2013
Amos adalah kitab ketiiga dari kedua
belas kitab nabii—nabi kecil. Secara kronologis, Amos sebenarnya menempati
urutan pertama diantara nabi-nabi penulis, teman sezaman Hosea dan Mikha yang
lebih tua. Namanya berarti “Penanggung Beban”.
Amos adalah seorang gemabala domba dan
seorag petani buah ara/kurma dari Tekoa, sebuah desa sekitar enam belas
kkilometer jauhnya di selatan Yerusalem. Amos mempunyai sikap yang teguh, tidak
terpengaruh dari lembaga-lembaga formal seperti lingkungan istana dan bait
Suci, buktinya yaitu Amos tidak menyatakan dirinya menjadi bagian dari “lembaga
keagamaan”. Amos memiliki kebebasan untuk menyatakan pesan Allah tanpa dibebani
kepentingan pribadi atau pendapat umum, karena ia menempatkan dirinya sebagai
“seorang awam yang mandiri” dan sebagai tenaga pekerja “kasar”.
A. Gagasan-gagasan
Penting
I.
Allah
mempertahankan bangsa-bangsa yang bertanggung jawab terhadap kebijakkan sosial
mereka
II.
Israel
tidak akan bisa menghindari hari penghukuman Allah
III.
Penyembahan
yangbenar menumbuhkan keadilan sosial
IV.
Allah
akan memulihkan suatu umat tersisa dari Israel
B. Pernyataan
Tujuan
Kitab Amos meramalkan
adanya bencana atas kerajaan Israel bagian utara dalam bentuk serangan bangsa
Asyur dan pembuangan, akibat kemunafikan agama dan ketidakadilan masyarakat
yang sudah berakar. Sang nabi juga menyerukan pertobatan dan janji pengharapan
bagi masa depan dalam bentuk pemulihan dan berkat mesianis.
C. Tema
Utama
Keadilan sosial
D. Kehadiran
Allah
Kehadiran Allah
terkait erat dengan praktik keadillan sosial di dalam Kitab Amos (5:14).
E. Garis
besar Kitab
I.
Pendahuluan (1:1-2)
II.
Ucapan ilahi melawan bangsa-bangsa
i.
Damsyik
(1:3-5)
ii.
Gaza
(1:6-8)
iii.
Tirus
(1:9-10)
iv.
Edom
(1:11-12)
v.
Amon
(1:13-15)
vi.
Moab
(2:1-3)
vii.
Yehuda
(2:4-5)
viii.
Israel
(2:6-160
III.
Ucapan lebih lanjut melawan Israel
i.
Dengarlah
firman ini, hai orang Israel (3:1-15)
ii.
Dengarlah
firman ini, hai lembu-lembu Basan (4:1-13)
iii.
Dengarlah
perkataan ini, hai kaum Israel (5:1-17)
iv.
Celakkalah
mereka yang menginginkan hari Tuhan (5:18-27)
v.
Celaka
atas orang-orang yang merasa aman di Sion (6)
IV.
Berbagai penglihatan mengenai hukuman
i.
Penglihatan
1: Bencana belalang (7:1-3)
ii.
Penglihatan
2: Api yang memakan habis (7:4-6)
iii.
Penglihatan
3: Tali Sippat Tuhan (7:7-9)
iv.
Selingan
sejarah: Amazia menantang Amos (7:10-17)
v.
Penglihatan
4: Bakul dengan buah-buahan musim kemarau (8:1-3)
vi.
Sisipan
Nubuat: Ucapan Ilahi mengenai hukuman (8:4-14)
vii.
Penglihatan
5: Tuhan berdiri dekat Mezbah (9:1-4)
viii.
Eksposisi
teologis: Mengenai kedaulatan Allah dan pemulihan Israel (9:5-15)
F. Penulisan
Kitab
Kitab
Amos secara tradisional di anggap telah ditulis pada pertengahan atau akhir
masa pemerintahan Yerobeam II (sekitar 760 sM). Penyelidikan sejarah dan
perhitungan kronologis mendorong tanggal penulisan nubuat Amos yaitu lebih dekat
ke tahun 750-748 sM, beberapa saat menjelang kematian Yerobeam. Pernyataan
tersebut didasari pada indikasi bahwa kejadian-kejadian sejarah yang disinggung
secara tidak langsung di dalam Kitab Amos menggambarkan saat Israel yang
mendukung Asyur sedang diserang oleh suatu koalisi Siro Palestina yang
anti-Asyur.
G. Latar
Belakang
Secara
tidak pasti, Amos menanggalkan perkataan-perkataan “yang ia lihat” tentang
Israel pada masa pemerintahan raja Uzia dari Yehud dan raja Yerobeam II dari
Israel. Dua raja ini memerintah selama periode yang lebih dari empat dekade,
Penemuan-penemuan
arkeologis di tempat-tempat seperti Samaria dan Hazor membuktikan adanya
tanda-tanda kehancuran yang diakibatkan oleh gempa bumi, dan penyebutan bencana
alam oleh Zakharia menunjukkan bahwa getaran yang disebabkan oleh gempa bumi
itu tidak mudah dilupakan di Israel (14:5). Secara umum, masa kegiatan Amos
sebagai nabi pada periode 760-750 sM.
Kisah
Alkitab mengenai pemerintahan Uzia (Azarya) dan Yerobeam II dijumpai dalam II
Raja-Raja 14:17-15:7 dan II Tawarikh 26. Dari segi politik dan ekonomi, kedua
ra tersebut mendatangkan kestabilan dan kemakmuran pada kerajaan mereka
masing-masing dan batas-batas kawasan diperluas melalui keberhasilan kekuatan
militer dalam menghalau musuh-musuh asing.
Amos
dan Yesaya menggambarkan kehidupan yang sebenarnya dalam dua kerajaan yang
erpecah , dimana bertentangan dengan apa yang kelihatan, nabi-nabi ini menuduh
bangsa Ibrani telah penuh dengan kesalahan untuk hukuman Allah (Am. 8:1-2; bdg.
3:9-15; Yes. 3:13-15; 5:8-30).
H. Tujuan
dan pesan
Kemurtadan
di dalam agama, kejatuhan moral dan sosial, serta kemerosotan politik kerajaan
uata menyebabkan Allah mengutus Amos dari Yehuda untuk menyeberangi perbataasan
dan bernubuat di Betel dari Israel. Berita dasar dari pengkkhotbh gembala ini
kepada Yerobeam II dan Israel adalah bahwa kesudahan telah tiba bagi umat-Ku
(bdg. 8:2)
Pesan-pesan
dalam kitab Amos yaitu:
1.
Amos
mencela dosa Israel dan meramalkan malapetaka nasional dengan maksud
megingatkan umat itu mengenai akibat-akibat dari ketidaktaatan terhadap
perjanjian (2:6-16).
2.
Amos menyalahkan perbuatan-perbuatan tertentu
dari ketidakadilan sosial dan kemunafikan beragama (3:1-6:14).
3.
Amos
mengaitkan lima penglihatan yang dialaminya, yang kesemuanya berhubungan dengan
hukuman dan murka Allah atas Israel (7:1-9:4).
4.
Amos
mengakhiri pelayanannya kepada Israel dengan janji mengenai pemulihan dan
berkat mesianis (9:5-15).
I. Struktur
dan organisasi
Gambaran
penggembalaan dari berbagai ilustrasi, metafora-metafora, dan
pertanyaan-pertanyaan retorika memperlihatkan akar pedesaan sang nabi (3:3-8,
12; 6:11-14). Akhirnya, bagian-bagian yang berisi nyanyian dari kitab ini
(5:1-2) bersamaan dengan tiga ucapan berkat (4:13; 5:8-9; 9:5-6) memberikan
indikasi kalau Amos mempunyai beberapa kemampuan di bidang puisi dan music atau
bahwa ia meminjam dari nyanyian-nyanyian yang sudah sangat dikenal.
Struktur
yang luas dari kitab Amos meliputi empat bagian dasar:
1.
Delapan
ucapan Ilahi terhadap bangsa-bangsa (1:3-2:16)
2.
Lima
perkataan nubuat (3-6)
3.
Pengaruh
dari lima penglihatan nubuat (7:1-9:10)
4.
Epilog
berupa janji berkat dan pembaruan untuk Israel (9:11-15).
Struktur khas Kitab
ini, yaitu dimana memasukkan pemakaian yang luas dari macam-macam bentuk ucapan
nubuat, pengulangan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dan susunan sastra yang
dibakukan.
Sisa dari kitab Amos
mengikuti pola khas dari para nabi prapembuangan, yaitu: ucapan-ucapan ilahi
tambahan yang mengandung kecaman, ajaran, nasihat, sebuah panggilan untuk
bertobat, dan sebuah janji pemulihan di masa yang akan datang bagi sisa bangsa
Yahudi yang setia.
J. Tema-tema
utama
Keadilan Sosial
Amos
menegur Israel karena ketidakmampuan mereka untuk berbuat jujur (3:10). Nabi
menegaskan aspek-aspek internal dari hubungan perjanjian dengan Yahweh,
termasuk mengasihi Allah dengan segenap hati dan menaati hukum-hukum-Nya.
Pengajaran
Amos memberikan sebuah ilustrasi Perjanjian Lama yang berguna mengani konsep
pelayanan sosial dan aksi sosial, yang merupakan komponen penting dari perhatian
sosial Kristen yang sejati.
Perhatian
Sosial Dalam Pengajaran Amos |
|
Pelayanan
Sosial |
Aksi Sosial |
Meringankan
kekurangan manusia (5:12) |
Menyingkirkan
penyebab-penyebab kekurangan manusia (8:4-6) |
Kegiatan
kemanusiaan (4:5;
6:4-7) |
Kegiatan
politik dan ekonomi (5:10-11,
15) |
Melayani
perseorangan/keluarga (4:1;
5:6-7) |
Mengubah
struktur masyarakat (4:4-5;
7:7-9) |
0 Komentar