“DENGARKAN SERUANKU”
By: Fransiska Wahyu Fridawati
Pelangi adalah salah satu karya
tangan Tuhan yang sangat indah dengan taburan warna-warna yang mengagumkan.
Keindahan tersebut dapat dinikmati dengan secara langsung dengan kedua mata
kita.
Hidup ini sama seperti pelangi yang memiliki perpaduan
warna didalamnya, tidak hanya satu tetapi terdiri dari beberapa warna yang
indah didalamnya, sebuah kehidupan yang ada di dalam dunia ini juga memiliki
banyak warna, warna-warna tersebut menggambarkan tangis, tawa, canda, bahagia,
dan bahkan air mata, sama seperti yang dikatakan oleh Salomo dalam tulisannya
yang terdapat pada kitab Pengkhotbah, banyak hal yang terjadi dibawah matahari
ini yaitu tepatnya yang terdapat dalam kehidupan ini, semua itu memiliki batas
waktunya sendiri, setiap orang memiliki pergumulannya sendiri maupun masalah
yang dihadapinya sendiri, baik bagi seorang anak kecil, seorang anak muda
sampai seorang dewasa, setiap hal tersebut akan membuat kita mencari jalan
keluarnya.
Daud
adalah seoarang Raja, hampir dua pertiga
kitab Mazmur ditulis oleh Raja Daud. Didalam
tulisannya, raja Daud banyak menuliskan mengenai seruan dan ucapan syukurnya
kepada Tuhan. Bagi dirinya, hal tersebut telah membuktikan bahwa seorang
Rajapun, pasti tidak terlepas dari masalah atau pergumulan hidup dan
membutuhkan sebuah pertolongan. Dalam
tulisannya raja Daud sering menggunakan seruan atau permohonan kepada Tuhan,
salah satu contohnya ketika raja Daud diserang oleh anaknya, musuh-musuhnya
bahkan ketika Daud jatuh dalam dosa (Maz. 4,5,6,7,8,10, 12) dimana raja Daud
meminta pertolongan kepada Tuhan dengan berseru, tujuannya adalah agar dirinya mendapat
sebuah kelegaan, karena raja Daud percaya kepada Allah bahwa hanya Allah
sajalah yang sanggup menolongnya dengan cara-cara yang tidak terduga.
Dalam
KBBI, kata ‘seruan’ memiliki arti yaitu memanggil
atau menarik perhatian dengan suara nyaring, sedangkan kata ‘berseru’ dalam Alkitab banyak
mengarah pada ‘seruan’ yang tertuju langsunng kepada Tuhan atau dapat dikatakan
memanggil Tuhan untuk campur tangan. Ketika raja Daud dikejar dan ingin dibunuh
oleh anaknya sendiri yaitu Absalom, raja Daud berkata: “Dengan
nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang
kudus” (Maz. 3:5). Daud berseru kepada Tuhan untuk meminta
sebuah perlindungan agar dapat terhindar dari anaknya Absalom yang mengejarnya,
dan tepat pada saat itu Tuhan menjawab seruan raja Daud.
Sebagai seorang
yang percaya kepada Tuhan Yesus, saat ini kita juga pasti sedang mengalami
masalah dan pergumulan hidup, namun masalahnya sekarang apakah kita masih berseru?
Kepada siapakah kita berseru? Dan apakah isi dari seruan kita tersebut, apakah
tujuannya meminta pertolongan kepada Tuhan atau malah menyalahkan Tuhan. Tuhan
secara langsung menginginkan agar kita selalu berharap kepada-Nya dan
mengandalkan-Nya dalam setiap keadaan atau musim hidup kita. Saat Tuhan Yesus
berada di taman Getsemani, Yesus berseru dan berdoa kepada Bapa. Hal ini jelas
menunjukkan bahwa sebagai manusia kita tidak bisa mengandalkan kekuatan kita
sendiri, dan kita membutuhkan pertolongan Tuhan, tanpa Tuhan kita tidak mampu
berbuat apa-apa. Jadi, marilah kita selalu berseru dan berharap kepada Tuhan
yang hidup, yaitu dalam setiap detik kehidupan kita. Inilah yang akan menjadi
kekuatan kita sebagai orang percaya dalam menghadapi apapun yang akan terjadi
pada hari esok, sehingga kita dapat serupa dengan pelangi yang tampil indah
dihadapan Tuhan dan manusia.
Editor By: Yosua Simatupang
1 Komentar
Amin
BalasHapus